Rabu, 10 Februari 2016

Perbedaan Pupuk Urea dan NPK


Pemupukan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam
bercocok tanam. Pemupukan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan unsur hara
tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih sehat. Tanaman perlu
diberikan pemupukan sejak tanaman mengeluarkan akar karena pada saat
tersebut, kebutuhan nutrisi tanaman akan peningkat. Baik pemupukan
melalui akar maupun melalui daun penting untuk dilakukan untuk
memaksimalkan pertumbuhan tanaman.
Berbagai macam pupuk dapat digunakan untuk menutrisi tanaman, bergantung
pada jenis tanaman yang ditanam, seperti pupuk urea dan pupuk NPK.
Terdapat *perbedaan pupuk urea dan NPK*, salah satu yang paling utama
adalah komponen pembentuknya, yang juga akan memberikan
perbedaan-perbedaan lainnya, termasuk asupan nutrisi yang dapat
diberikan masing-masing pupuk bagi tanaman.

Jenis Pupuk

Baik pupuk urea dan NPK merupakan pupuk kimia. Perbedaan terdapat pada
kandungannya dimana pupuk urea mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi
Pupuk urea mengandung 46% nitrogen yang berarti bahwa dalam 100 kg
pupuk, 46kg-nya merupakan nitrogen. Pupuk urea berbentuk butir-butir
kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2CONH2. Berbeda dengan
pupuk urea yang hanya mengandung nitrogen, pupuk NPK mengandung baik
unsur nitrogen (N), fosfor (P) maupun kalium (K), masing-masing unsur
mewakili namanya yaitu N, P dan K. Pupuk NPK merupakan salah satu pupuk
majemuk yang paling banyak digunakan.

Apabila pupuk urea hanya terdiri dari 46% nitrogen, pupuk NPK terdiri
dari kombinasi unsur nitrogen, fosfor dan kalium. Pada pupuk NPK, pupuk
diberikan peringkat atau label berdasarkan kadar relatif komposisi
nitrogen, kalium maupun fosfornya. Nilai N merupakan persentase unsur
nitrogen berdasarkan berat pupuk, sedangkan nilai P dan K mewakili
bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O. P2O5 terdiri dari
56.4%oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. Untuk mengetahui berat
fosfor dalam pupuk, dapat dihitung dengan mengalikan bilangan 0.436
dengan P2O5. K2O mengandung 17% oksigen dan 83% kalium sehingga untuk
mengetahui jumlahnya dapat dihitung dengan mengalikan bilangan 0.83
dengan K2O.

Dengan pengkonversian tersebut, misal pupuk dengan penomoran 18-51-20
berarti mengandung 18% nitrogen, 22% fosfor dan 17% kalium dimana angka
18 ditujukan untuk nitrogen, 51 P2O5 dan 20 untuk  K2O. Angka 22% dari
unsur fosfor diperoleh dengan mengalikan faktor konversi fosfor yaitu
0.436 dengan 51 sehingga akan diperoleh nilai 22%. Untuk mengetahui
beratnya dalam pupuk, cukup mengalikan bilangan persen dengan jumlah
keseluruhan pupuk. Perhitungan yang sama juga berlaku untuk menghitung
unsur kalium. Dengan pemeringkatan tersebut, berbagai jenis senyawa
menjadi campuran pupuk NPK seperti penomoran 15-00-00 yang menggunakan
Kalsium nitrat, atau 21-00-00 dengan ammonium sulfat.

Perbedaan Pupuk Urea dan NPK

<http://www.kebunpedia.com>

Baik pupuk NPK maupun pupuk urea memiliki karakteristik pupuk yang mudah
larut dalam air juga higroskopis atau mudah menyerap air. Karena sifat
higroskopis ini, sangat penting untuk menyimpan pupuk pada penyimpanan
yang kering dan tertutup rapat. Kondisi udara yang lembab akan membuat
air dalam udara diserap oleh pupuk dan membuatnya lembek. Bila hendak
menggunakan kedua jenis pupuk ini, pastikan untuk menggunakan pupuk yang
tidak menggumpal.

Unsur – unsur yang terkandung pada pupuk urea dan NPK merupakan unsur –
unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Unsur nitrogen yang terdapat
baik pada pupuk urea dan NPK berperan utama dalam perangsangan
pertumbuhan vegetatif, baik pada bagian batang maupun daun. Unsur
nitrogen juga akan meningkatkan jumlah anakan. Pada tanaman padi,
nitrogen akan meningkatkan jumlah bulir. Kekurangan unsur nitrogen bagi
tanaman akan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, daun menguning dan
sistem perakaran terbatas, sedangkan kelebihan unsur nitrogen akan
menyebabkan tumbuhan vegetatif memanjang sehingga lambat panen, mudah
rebah dan menurunkan kualitas bulir pohon terhadap serangan hama dan
penyakit.

Unsur fosfor pada pupuk NPK berfungsi dalam memacu terbentuknya bunga
serta menurunkan aborsitas dan menunjang perkembangan akar yang halus
dan akar rambut. Sedangkan kalium berperan sebagai aktivator berbagai
jenis enzim, yang akan membantu tanaman tumbuh lebih kokoh dan
merangsang pertumbuhan akar. Unsur kalium juga akan membantu tanaman
lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

Pemilihan penggunaan pupuk, baik pupuk urea, NPK maupun berbagai jenis
pupuk lainnya harus memperhatikan varietas tanaman terlebih dahulu.
Pupuk NPK dianjurkan bagi tanaman yang merupakan jenis tanaman lahap
nutrisi, yang berarti membutuhkan banyak asupan nutrisi. Dnegan
memperhatikan peran setiap unsur pada pupuk, maka sangat perlu untuk
memperhatikan umur tanaman dan fase pertumbuhannya. Pada fase awal
pertumbuhan, tanaman membutuhkan media pertumbuhan yang baik yang
memiliki setiap unsur hara yang dibutuhkan sehingga tanaman dapat
menyerapnya dengan mudah.

Cara pupuk urea dan npk

Pada fase perkembangan, tanaman membutuhkan lebih banyak asupan nitrogen
untuk pertumbuhan sehingga pupuk urea dapat menjadi pilihan yang tepat.
Unsur nitrogen dibutuhkan terutama untuk memicu pertumbuhan dan
pembentukan zat hijau daun sebagai tempat fotosintesis sebagai sumber
energi tanaman. Pada fase perkembangbiakan atau saat tanaman telah
menjadi dewasa, tanaman membutuhkan unsur lainnya yaitu fosfor dan
kalium disamping unsur nitrogen. Fosfor dan kalium akan menguatkan bunga
dan buah sehingga tidak mudah layu dan rontok.

Selain fase pertumbuhan tanaman, karakteristik tanah juga perlu untuk
diperhatikan. Selain melihat struktur tanah, apakah tanah yang remah,
liat atau berpori dan melihat keasaman tanah. Tingkat keasaman (pH)
tanah akan menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh
tanaman. Sebagai contoh, kandungan nitrat pada pupuk urea cocok untuk
daerah dingin dan daerah panas. Bila diberikan terlalu dekat dengan akar
dan memberikan kontak langsung dengan daun, pupuk urea dapat membakar
tanaman.

Terdapat berbagai jenis pupuk yang dapat menjadi pilihan penyubur
tanaman. Dengan kandungan nutrisi yang berbeda-beda, berbagai faktor
perlu diperhatikan sebelum memilih jenis  pupuk yang paling tepat.

<http://www.kebunpedia.com>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar